Sajak ni jugak ditulis masa form 5
Di cipta khas untuk sebuah cerpen yang tak menjadi
hayati :)
---------------------------------------------------------------------------------
Penenun Harapan
Bila langit mengait awan
Senja bertandang memasang tirai malam
Bertebaran percikan darah merah
Membasuh sebuah kota indah
Kalau dulu,
Di setiap sudut kota ini
Terlilitnya sebuah rapsodi keriangan
Ya !
Laut ini bisa jadi saksi
Sebuah diskriminasi bangsa di hamparan bumi ini
Bangsa yang terlalu rasis dengan kepentingan diri
Sanggup menodai kewujudan diri
Kini,
Telah layu rapsodi cinta
Terdampar sebuah melodi seni
Gugur bertaburan nilai kehidupan insani
Di puput bayu topeng kemanusian
Bila langit menenun kembali sang mentari
mengharap munculnya pelangi pagi
---------------------------------------------------------------------------------
Not so perfect hehe
No comments:
Post a Comment